kepemilikan asing di perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia

1. Komunikasi dan perbankan di Indonesia adalah bisnis yang "sexy" nan menggiurkan bagi investor asing. cc @TrioMacan2000 @kusuma_putri99
2. Sejak 1999, Indonesia telah banyak melakukan perubahan UU telekomunikasi dengan menyiapkan satu sistem yang lebih liberal dan pro swasta. 
3. Kepemilikan asing di Industri telekomunikasi berbahaya, asing bisa saja mengacak-acak dan memata-matai Indonesia. cc @TrioMacan2000
4. Liberalisasi telekomunikasi di Indonesia tak lepas dari campur tangan asing dan "bodohnya" para pembuat kebijakan di Indonesia. 
5. DPR pada tahun 1989 mensahkan UU No. 3/1989 tentang Telekomunikasi, Privatisasi parsial BUMN. cc @TrioMacan2000 @kusuma_putri99
6. DPR pd tahun 1999 mensahkan UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi; Membentuk regulator independen; Mencabut hak monopoli Telkom & Indosat 
7. Tahun 1999, menghadapi tekanan IMF untuk melakukan reformasi fiskal yang agresif, pemerintah mengeluarkan Telecommunication Blueprint.
8. Tahun 2002, pemerintah gancar melakukan privatisasi telekomunikasi, kita dirugikan. Telkom dan Indosat diobral murah. cc @TrioMacan2000
9. Tahun 2002; Singapore Technologies Telemedia (STT) memperoleh 42% saham Indosat dan 35% Telkom. cc @TrioMacan2000 @kusuma_putri99
10. Pemerintah kembali melakukan obral. Axiata dan Maxis asal Malaysia, masing-masing membeli 27% saham Excelcomindo. cc @RatnaSpaet
10. Telkomsel di jual beberapa persen sahamnya oleh pemeritah ke Temasek Singapore.  11. Kepemilikan asing di Smartfren Telecom mencapai 23,91%, Telkomsel 35%, Hultchinson 60%, Indosat 70%, XL Axiata 80%, dan Natrindo 95%.
12. Pemerintah tidak pernah memikirkan betapa bahayanya kepemilikan asing terhadap saham-saham telekomunikasi kita, (cont.. 
13. ..cont) Asing bisa saja mencuri data-data Intelijen kita. Jika hal tersebut terjadi, betapa bahayanya keamanan negara.
14. Sekian kultwit saya tentang Telekomunikasi di Indonesia yang dikuasai asing,k mudah-mudahan bermanfaat. Trims