SBY lebih suka melihat negara ini hancur ditelan korupsi, narkoba dan
mafia hukum daripada citra dirinya rusak? Presiden macam apa itu?
Apa yg ditakutkan SBY utk dapat bersikap tegas, keras dan adil terhadap
semua koruptor, mafia hukum& pengedar narkoba? Jbtnnya hny 2 thn lg
Sekarang saatnya SBY memilih : mau dikenag sbg presiden kotor yg
mendukung koruptor, narkoba dan mafia hukum atau presiden yg bersih&
tegas
Apa SBY tidak tahu malu dan tak punya harga diri serta kehormatan lagi?
Setiap saat dituduh sbg pembohong dan pendusta oleh tokoh dan ulama?
Apa SBY tdk malu sama anak cucunya nanti jika dikenang sbg presiden yg
lebay, lemah dan gagal berantas korupsi, narkoba dan mafia hukum?
SBY akan dikenang sbg presiden gagal dan lemah mengurus bangsa ini dalam
kurun waktu puluhan, ratusan dan ribuan tahun ke depan !
Ga ada gunanyq SBY piara2 citranya yg memang palsu dan penuh kebohongan itu. Saatnya SBY buka topeng ! Rakyat sdh muak !
Untuk apa IQ tinggi, otak pintar, wajah ganteng, tubuh gagah, kekuasaan
tak terbatas, jika tak dimanfaatkan SBY utk kemaslahatan rakyat ?
Presiden itu adalah "tuhan" dimuka bumi ini..kekuasaanya luar
biasa..harus dimanfaatkan utk rakyat. Bukan utk partai demokrat korup
itu !
Apa SBY mau nunggu pengadilan rakyat? Menunggu revolusi ? Menunggu kemarahan rakyat seperti nasib khadafi di Libya sana ?
Jika SBY tidak mampu mengurus bangsa ini, lebih baik dia mundur. Minta
maaf kepada rakyat. Insya Allah rakyat paham & akan pilih yang mampu
Kalau tahu begini kualitas SBY, mending dulu rakyat pilih presiden yang
lain. Atau pilih Ani SBY saja yang jelas lebih tegas dan berani !
Tidak salah Jend. Pramono Edhie yg kasad dan asik ipar SBY jadi kapok
dan trauma ga mau jadi presiden karena sering dicurhatin oleh SBY
Almarhum Letjen Sarwo Edhie Wibowo pasti akan malu melihat SBY
menantunya yg jenderal bintang 4 tapi lemah dan tidak tegas terhadap
kriminal
63% rakyat Indonesia yg memilih SBY kini diliputi perasaan bersalah dan berdosa karena telah salah pilih pada pilpres 2009 yl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar